Rekomendasi Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh 2024

Setiap hari kita perlu menjaga daya tahan tubuh agar terlindung dari berbagai macam serangan patogen seperti virus dan bakteri. Pandemi COVID-19 pada beberapa tahun silam menunjukkan bahwa tercukupinya asupan berbagai macam mineral dan vitamin sangat penting untuk mendukung sistem kekebalan dan mempercepat proses pemulihan. Menjaga asupan mineral dan vitamin untuk daya tahan tubuh dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang dan juga suplemen.

Konsumsi suplemen untuk mendukung daya tahan tubuh ini mencakup vitamin, mineral, herbal, dan zat-zat penting lainnya yang dapat memberikan dukungan tambahan terhadap respon imun tubuh. Vitamin tertentu, seperti vitamin A, B, C, D, E, dan K telah terbukti memiliki efek positif terhadap respons imun tubuh dan dapat membantu melawan infeksi. Pada orang dewasa, konsumsi vitamin untuk daya tahan tubuh menjadi lebih penting, mengingat perubahan fisiologis dan perubahan kebutuhan nutrisi yang terjadi seiring bertambahnya usia.

Berikut kami sajikan informasi penting mengenai rekomendasi vitamin untuk daya tahan tubuh yang bagus di tahun 2024 ini : 

Ragam Vitamin untuk Mendukung Daya Tahan Tubuh

Berikut ini adalah berbagai jenis mineral dan vitamin untuk daya tahan tubuh yang penting. Informasi ini didasarkan pada riset yang kami lakukan, termasuk tinjauan berbagai penelitian ilmiah dan pengalaman dari para konsumen. 

Vitamin C

Sebagai salah satu vitamin untuk daya tahan tubuh yang penting, Vitamin C memiliki peran vital dalam mendorong produksi sel darah putih yang memiliki fungsi melindungi tubuh terhadap berbagai infeksi. Selain itu, Vitamin C juga membantu melindungi sel darah putih dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas, sebagai akibat dari paparan polusi, stres, dan faktor pemicu kerusakan lainnya. 

Beberapa sayuran yang menjadi sumber vitamin C yang baik meliputi paprika, brokoli, kubis, dan bayam. Sementara itu, buah-buahan seperti jeruk, stroberi, kiwi, nanas, pepaya, mangga, dan jambu biji juga kaya akan vitamin C. Konsumsi sayuran dan buah-buahan ini dapat menjadi salah satu langkah untuk memastikan asupan vitamin C yang cukup dalam pola diet sehari-hari.

Namun, asupan vitamin C sulit dijaga kerena sifat dasar Vitamin C yang sensitif terhadap udara, cahaya, dan suhu. Vitamin C mudah hancur dan kehilangan potensi manfaatnya ketika terpapar oleh faktor-faktor tersebut. Oleh karena itu, dalam beberapa kondisi, suplemen vitamin C dapat menjadi pilihan yang baik untuk memastikan asupan yang cukup.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa seseorang yang sakit flu dapat pulih lebih cepat dengan mengonsumsi vitamin C. Dalam 30 perbandingan yang terlibat dalam penelitian ini, hasilnya menunjukkan bahwa asupan vitamin C dapat memperpendek durasi flu hingga 18%. Efek positif vitamin C terhadap durasi penyakit menunjukkan bahwa vitamin ini tidak hanya berperan dalam pencegahan penyakit, tetapi juga dalam mempercepat proses pemulihan.

Menurut WebMD, Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk asupan jumlah vitamin C berbeda-beda tergantung jenis kelamin dan kondisi seseorang. Untuk pria dewasa, rekomendasi AKG adalah sekitar 90 mg setiap hari. Sedangkan untuk wanita berusia 19 tahun ke atas, AKG sekitar 75 mg setiap hari. Saat hamil dan menyusui, AKG meningkat menjadi sekitar 120 mg setiap hari untuk wanita berusia 19-50 tahun.

Berikut adalah beberapa vitamin C terbaik yang dapat Anda pertimbangkan:

Vitamin D

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa vitamin D memiliki sifat anti-inflamasi dan imunoregulasi, serta berperan sangat penting dalam aktivasi pertahanan sistem kekebalan tubuh. Sifat anti-inflamasi dari vitamin D mampu untuk mengurangi peradangan dalam tubuh sehingga dapat memperkuat respon imun terhadap infeksi.

Penelitian menunjukkan bahwa vitamin D tidak hanya berperan dalam mendukung respons imun secara umum, tetapi juga memiliki dampak khusus pada sistem pernapasan. Kadar vitamin D yang rendah memiliki kaitan yang signifikan dengan peningkatan risiko berbagai penyakit pernapasan, termasuk tuberkulosis, asma, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Tingkat vitamin D yang cukup dapat membantu meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan agen penyebab penyakit pernapasan, sehingga mengurangi risiko infeksi atau mengurangi tingkat keparahan penyakit.

Tergantung pada kadar vitamin D dalam darah, dosis suplemen tambahan vitamin D per hari dapat bervariasi. Menurut penelitian yang diterbitkan oleh jurnal Nutrients, rentang umum dosis vitamin D adalah antara 1.000 hingga 4.000 IU (International Units). Dosis ini dianggap cukup bagi kebanyakan orang untuk menjaga kadar vitamin D dalam batas normal. Namun, perlu dicatat bahwa individu yang mengalami defisiensi vitamin D yang lebih serius mungkin memerlukan dosis yang lebih tinggi. 

Menurut WebMD, AKG vitamin D adalah 600 IU (15 mcg) setiap hari untuk orang dewasa berusia 1-70 tahun, sedangkan untuk mereka yang berusia 71 tahun ke atas, AKG meningkat menjadi 800 IU (20 mcg) setiap hari. Untuk wanita hamil dan menyusui, AKG tetap sebesar 600 IU (15 mcg) setiap hari. Adapun pada anak-anak, RDA bergantung pada usia.

Berikut adalah beberapa vitamin D terbaik yang dapat Anda pertimbangkan:

Vitamin B Complex

Vitamin B Complex merupakan kelompok vitamin untuk daya tahan tubuh yang memainkan peran penting dalam mendukung efektivitas kerja sistem imun. Menurut penelitian, Vitamin B Complex tidak hanya memberikan kontribusi terhadap fungsi sistem kekebalan, tetapi juga menghasilkan antioksidan, anti-aging, dan antiinflamasi yang mendukung daya tahan tubuh agar dapat berfungsi dengan baik. 

Vitamin B Complex terdiri dari beberapa jenis vitamin, seperti B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B3 (niacin), B5 (asam pantotenat), B6 (piridoksin), B7 (biotin), B9 (asam folat), dan B12 (kobalamin). Setiap komponen vitamin ini memiliki peran unik dalam mendukung kesehatan dan kinerja sistem kekebalan tubuh. Selain memainkan peran sebagai antioksidan, vitamin ini juga terlibat dalam produksi sel darah merah, sintesis DNA, dan metabolisme energi. Semua fungsi ini sangat relevan dengan kinerja dan efektivitas sistem kekebalan tubuh.

Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari vitamin B Complex, sangat penting untuk mengonsumsinya sesuai dengan dosis yang direkomendasikan. Menurut Healthline, setiap jenis vitamin B memiliki jumlah harian yang direkomendasikan yang bervariasi tergantung pada jenis kelamin, usia, dan faktor-faktor lain seperti kehamilan.

Berikut adalah rekomendasi asupan harian yang direkomendasikan (RDI) untuk vitamin B pada perempuan dan laki-laki:

Vitamin	Perempuan	Laki-laki
B1 (tiamin)	1.1 mg	1.2 mg
B2 (riboflavin)	1.1 mg	1.3 mg
B3 (niacin)	14 mg	16 mg
B5 (asam pantotenat)	5 mg (AI)	5 mg (AI)
B6 (piridoksin)	1.3 mg	1.3 mg
B7 (biotin)	30 mcg (AI)	30 mcg (AI)
B9 (folat)	400 mcg	400 mcg
B12 (kobalamin)	2.4 mcg	2.4 mcg

Penting untuk diingat bahwa asupan vitamin yang berlebihan juga dapat memiliki dampak negatif, jadi selalu disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter, apoteker, atau ahli gizi sebelum mengonsumsi suplemen vitamin B Complex, terutama jika ada kondisi kesehatan tertentu atau jika sedang mengonsumsi obat-obatan lain.

Berikut adalah beberapa contoh vitamin B complex terbaik yang dapat Anda pertimbangkan:

Vitamin A

Vitamin A memiliki peran yang signifikan dalam menjaga kesehatan sistem pernapasan dan pencernaan. Penelitian terbaru yang dipublikasikan di Journal of Clinical Medicine melaporkan adanya korelasi erat antara kekurangan zat gizi mikro, khususnya vitamin A, dan penyakit menular yang menyebar melalui sistem pernapasan dan pencernaan pada anak-anak.

Penelitian lainnya menunjukkan bahwa Vitamin A telah terbukti memiliki efek terapeutik pada penyakit yang ditularkan melalui sistem pernafasan, seperti pneumonia dan campak. Vitamin A berperan dalam menjaga integritas selaput lendir dan meredakan peradangan, sehingga dapat membantu dalam penanganan pneumonia dan campak. Hal ini menunjukkan bahwa vitamin A adalah vitamin untuk daya tahan tubuh yang penting dan juga memiliki peran terapeutik yang signifikan dalam menangani penyakit yang menyerang sistem pernafasan dan pencernaan.

Menurut informasi dari WebMD, untuk pria, AKG vitamin A adalah sekitar 900 mcg setiap hari, sedangkan untuk wanita adalah sekitar 700 mcg setiap hari. Saat hamil, kebutuhan harian meningkat menjadi sekitar 770 mcg, dan saat menyusui, wanita memerlukan sekitar 1300 mcg setiap hari. Adapun dosis yang disarankan untuk anak-anak bergantung pada usia.

Berikut adalah beberapa contoh vitamin A  terbaik yang dapat Anda pilih untuk mendukung daya tahan tubuh:

Zinc

Selain beragam vitamin untuk daya tahan tubuh yang vital, terdapat ragam mineral yang juga penting, salah satunya adalah zinc. Sebuah studi yang dipublikasikan menyoroti pentingnya zinc dalam mendukung respon inflamasi tubuh. Mineral ini diperlukan untuk fungsi optimal sel imun, termasuk dalam proses perkembangan dan komunikasi di antara sel tersebut. Zinc juga berperan dalam mengatur respon peradangan, yang merupakan bagian penting dari sistem kekebalan tubuh yang bekerja melawan infeksi dan patogen.

Sistem kekebalan tubuh membutuhkan zinc untuk melaksanakan berbagai fungsi, termasuk pembentukan dan fungsi normal sel-sel imun. Kekurangan zinc dapat menghambat proses-proses tersebut, mengakibatkan penurunan kemampuan tubuh dalam melawan patogen dan infeksi.

Dalam sebuah penelitian pada tahun 2019 yang melibatkan 64 anak dengan infeksi saluran pernapasan bawah akut (ISPA), diamati bahwa mengonsumsi 30 mg zinc per hari dapat memiliki dampak signifikan dalam mengurangi durasi infeksi dan rawat inap di rumah sakit. Konsumsi zinc pada tingkat tertentu dapat membantu mempercepat pemulihan dan mengurangi tingkat keparahan infeksi. 

Berdasarkan informasi dari WebMD, untuk perempuan berusia 18 tahun, AKG zinc adalah 9 mg, sedangkan untuk perempuan berusia 19 tahun ke atas, AKG adalah 8 mg. Bagi laki-laki berusia 18 tahun ke atas, AKG zinc adalah 11 mg. Selama kehamilan, AKG zinc meningkat menjadi 13 mg untuk mereka yang berusia 18 tahun dan 11 mg untuk mereka yang berusia 19 tahun ke atas. Adapun pada anak-anak, AKG zinc akan bervariasi tergantung pada usia.

Berikut adalah beberapa contoh suplemen Zinc terbaik yang dapat Anda pertimbangkan:

Selenium

Meskipun dibutuhkan dalam jumlah yang relatif kecil oleh tubuh, kekurangan selenium dapat mengakibatkan penurunan aktivitas sel imun tubuh. Sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Molecular Nutrition & Food Research melaporkan pentingnya selenium, selenium memiliki efek antioksidan yang dapat menjaga kesehatan sistem kekebalan tubuh dengan cara menangkal radikal bebas. Penelitian lain yang dipublikasikan di jurnal Advances in Nutrition, menyebutkan bahwa selenium dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh, khususnya pada penderita influenza, TBC, HIV, dan hepatitis C.

Menurut WebMD, untuk semua orang berusia 19 tahun ke atas, AKG untuk selenium adalah 55 mcg setiap hari. Ketika seseorang hamil, disarankan untuk mengonsumsi 60 mcg selenium setiap hari, sementara pada masa menyusui, AKG meningkat menjadi 70 mcg setiap hari. Untuk anak-anak, AKG selenium bervariasi tergantung pada usia.

Berikut adalah beberapa suplemen Selenium  terbaik yang dapat Anda pilih untuk mendukung daya tahan tubuh:

Kesimpulan

Beragam vitamin untuk mendukung daya tahan tubuh, termasuk Vitamin A, B complex, C, dan D, serta mineral Zinc dan Selenium, memainkan peran penting dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh. Vitamin A mendukung kesehatan sistem pencernaan dan pernafasan, sementara vitamin B Complex berperan dalam metabolisme energi. Vitamin C dan D memicu respons imun dan melindungi tubuh dari penyakit, sementara mineral Zinc dan Selenium berperan sebagai antioksidan dan mendukung fungsi sel imun. Mengonsumsi kombinasi vitamin dan mineral ini dengan tepat dapat meningkatkan daya tahan tubuh secara keseluruhan. Rasakan manfaat luar biasa dari vitamin untuk daya tahan tubuh sekarang juga!